Popular Posts

-

Labels

Translate ke Bahasa yang Lainnya

Komentar Lewat Facebook

Buku Tamu

Eka Arief Setyawan. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Hallo Australia!!! :D (Rekapan Catatan 14 Hari Saya Disana)


Saya saat bersama kawan-kawan di Seaworld Australia. Jujur, saya sangat menyukai suasana disana walaupun panas sedikit cuacanya (tapi masih panas Kota Surabaya DEMI TUHANNN!!!) *gebrak meja! :D


Halo Indonesia! Hahahahah...
Kali ini, setelah lama tak pernah update! Update sih tentang petualangan saya saat lomba jurnalis di DetEksi! (http://ekaariefsetyawan.blogspot.com/2012/11/journalist-blog-competition-2k12-jadi.html). Tapi kali ini, saya bakal membagi pengalaman saya, masih mengenai petualangan saya! Tapi petualangan saya kali ini yaitu di Negeri Kanguru alias Australia! Awkwkwkwkwk... Dan kita pun alhamdulillah bisa berangkat pada tanggal 14 April - 28 April 2013. Tepat 5 bulan setelah kami merasakan jerih payah lomba di SSCC PTC selama 10 hari lamanja, eh lamanya! :D

Kita pun home stay dan liburan selama 14 hari alias 2 minggu di Kota Brisbane, Provinsi Queensland, Australia. Nah! Langsung saja eaaa saya ceritakan dan beberkan arsip catatan saya selama disana dengan sedetail-detailnya! Okeeehhh!!! Hehehe :D


HARI 1

Alhamdulillah, akhirnya kita sampai di Brisbane pukul 9 pagi waktu Australia. Benar-benar perjalanan yang melelahkan karena kita pun juga awalnya diterjang banyak cobaan disaat perjalanan. Petualangan kami pun dimulai dari Surabaya, kami naik pesawat jurusan Jakarta pada pukul 5 sore. Namun karena delay, akhirnya kita baru berangkat pukul 17.10 WIB. Perjalanan pun memakan waktu hingga sampai di Jakarta pukul 19.30 WIB. Hampir bersamaan dengan berangkatnya pesawat kami menuju Sydney. Karena terburu-buru supaya check in berhasil, kita pun berlari-lari demi bisa naik pesawat transit berikutnya menuju Sydney. Tak ada istirahat sama sekali! Barulah di dalam pesawat itu kita bisa santai, bercanda tawa hingga tidur bersama hingga pesawat pun tiba pukul 06.00 pagi waku Sydney (selisih 4 jam saja). 


Kami saat tersesat karena ketinggalan pesawat dan menunggu di Ruang Isolasi. Hehehe :D

Namun kita masih belum lega sampai disitu. Pengambilan bagasi yang memakan banyak waktu hingga pemeriksaan dengan anjing galak pun menghantui kita karena memang hanya tersisa waktu 2 jam untuk dapat masuk di pesawat destinasi terakhir yaitu tujuan Brisbane. Setelah pengambilan bagasi yang benar-benar mengulur waktu kita (ya karena penumpangnya tidak hanya kita saja heheheheh ). kami pun bergembira kembali karena semua bagasi terlepas dari pemeriksaan anjing galak dan menggonggong jika terdapat barang yang memang dilarang masuk oleh Pemerintah Australia (ya khan karena kita memang anak-anak baik heheheheh). 

Setelah itu kami pun naik bus mini untuk diantarkan ke pesawat tujuan akhir Brisbane. Setelah sampai, eh cobaan malah menghadang lagi. Ternyata pesawat yang bakal kita tumpangi sudah akan berangkat, otomatis check in pun ditutup. Kami agak setengah panik karena memang itu bukan masalah mudah. Namun kamu selalu terbantu oleh beberapa petugas bahkan pramugari yang mau mengantarkan kita ke jalan yang benar sejak dari Jakarta lho. Akhirnya kita pun dimasukkan ke sebuah ruang tunggu dimana ruangan tersebut penuh dengan mainan-mainan (ya mungkin kita masih dianggap anak kecil ya hehehe). 

Setelah beberapa menit kemudian petugas yang mengusahakan kami agar dapat naik pesawat tersebut berhasil. Akhirnya kami dapat menaiki pesawat itu dengan senang hati. Satu jam kemudian kita pun akhirnya sampai di Brisbane Airport pada pukul 9 waktu Australia. Meskipun gitu, bandara Brisbane tak kalah luas lho dibandingkan dengan yang di Sydney. Hati kita pun dibuat tak tenang lagi karena ternyata bagasi  kita pun entah kemana. Akhirnya petugas yang sudah kebingungan mengurusi kita menghubungi si penjemput yang akan menyusul. Kita pun akhirnya ditaruh lagi di suatu ruang tunggu, namun ini bukan sembarang ruangan karena yang kita singgahi adalah Ruang Staff Bandara. 

Disana kami menunggu hingga setengah jam kemudian dijemput oleh seseorang. kemudian mengantar kita bukan ke rumah home stay melainkan ke John Paul International College yang perjalanannnya memakan waktu sekitar 30 menit lamanya. Setelah diturunkan, tak lama kami disuguhi placement test yang berguna untuk pemetaan kelas saat kami bersekolah disana. Dan pastinya yang diujikan adalah bahasa Inggris aktif maupun pasif. Setelah berlalu sekitar 1 jam. Tak lama kemudian salah satu guru mengajak kita untuk safari mengelilingi seisi sekolah dimana yang luasnya tak tanggung-tanggung. Fasilitas pun super lengkap seperti dua lapangan sepak bola yang seluas stadion Gelora Bung Karno *wessssss.... Lalu ruang kelas yang jumlahnya puluhan namun muridnya ribuan dari berbagai negara, kolam renang yang besar, hall, hingga perpustakaan yang cukup mewah, dll.  

Kita pun berkeliling bersama murid baru dari Jepang, Vietnam, China, Amerika, dll. Setelah puas berkeliling hingga lelah, ternyata para hostfam pun menjemput kami untuk diajak pulang ke rumah barunya. Hansel Ardison bersama keluarga Lucia. Eka Arief Setyawan dan Anindita Satrya bersama keluarga Minie, serta Nabilah bersama keluarga Greg.

HARI 2

Holaaa... Tak kerasa sudah menginjak hari kedua kami berada di negeri kanguru ini hehehe... Kegiatan kita kali ini yaitu menjadi siswa 'dadakan' di John Paul Internasional College. Jadi, kemarin khan kita sudah melaksanakan plementary test atau pemetaan kelas bahasa inggris. Nah hasil pengumuman dimanakah kelas kami diberitahukan sekarang. Tapi tenang saja, tak hanya kami yang jadi siswa baru 'dadakan' disitu. Terdapat sekitar 20an pelajar dari berbagai belahan dunia seperti China, Taiwan, Hongkong, Korea, Jepang, Rusia, dan lain lain. 


Ini loh Host Parent Guehhh!!! Namanya adalah Mrs. Minnie. Dia adalah warga keturunan Filipina yang menikah dengan Mr. Kerry, warga Australia asli! :)

Tak lama setelah kami datang ke John Paul sekitar pukul 8.00 waktu australia. Akhirnya kami langsung digiring menuju kantor dan mendengarkan langsung pengumuman yang dibacakan oleh salah satu guru disana. Ya hampir mirip seperti pemetaan kelas sekolah di Indonesia saat tahun ajaran baru. Akhirnya, Anindita masuk di kelas 4, Saya masuk di kelas 2, kemudian Hansel dan Nabila masuk di kelas 3. Tak lama pasca pengumuman tersebut kita langsung masuk kelas masing-masing. Eittsss... Tapi tunggu dulu, kami juga sempat dibawa ke ruang Techsphere yang berada di ujung wilayah sekolah John Paul namun masih masuk ke dalam lingkungan sekolah. Kalian khan tahu sendiri kalau sekolah berbagai negara tersebut segede gaban! 

Lapangannya saja segede lapangan di stadion Soekarno Hatta Jakarta hehehe... Kami mengunjungi tempat tersebut bersama siswa lainnya untuk mendapat pinjaman laptop. Jadi disana sudah jarang dalam penggunaan buku sebagai sarana pendidikan melainkan laptop dimana per siswa mendapat pinjaman satu laptop dan bebas dibawa kapan saja selama ia masih menjadi siswa sana alias boleh dibawa pulang hehehe... Setelah pembagian laptop selama setengah jam, kita langsung masuk di kelas masing-masing. Tapi karena waktu telah menunjukkan waktu 10.00 waktu australia, akhirnya kita istirahat dulu sambil makan snack. 

Oh iya, sekolah disana memiliki aturan kalau disaat istirahat jam 10 siswanya harus makan snack saja, tidak boleh memakan bekal atau yang berat lainnya. Baru deh ketika lunch sekitar pukul 2.00 kita diperbolehkan makan bekal yang memang sudah dipersiapkan oleh para host family kami. Dan jangan tanya kalau apakah kami nyaman selama home stay di australia? Tentu sangat nyaman bahkan kerasan karena memang mayoritas para host family yang ramah, sopan, sabar. Bahkan saat di sekolah pun kita tak henti hentinya pamer rumah home stay bahkan hingga lunch yang dibekali. Hansel dibawakan spagheti, Saya dan Anindita dibawakan nasi kuning plus perangkatnya, dan Nabilah dibawakan roti sandwich buatan host famnya sendiri sendiri. 

Kita pun belajar disana mulai jam 8.00 - 3.00 sore waktu australia. Kelasnya nyaman, gurunya juga sangat baik dan ramah, jadi tak ada bosan bosannya deh disana. Bahkan kalau misalnya kita tiba-yiba merasa ngantuk dan bosan, kami bisa keluar sejenak untuk menghilangkan penat untuk melihat keadaan diluar yang indah, minum di kran air gratis yang sudah tersedia (baca: seperti di taman mundu, surabaya), bahkan dapat bersantai di depan kelas sebentar lalu kembali lagi masuk hehehe... Setelah jam pelajaran usai, kami pun dijemput oleh para hosfam masing masing. Dan tentunya saya dan anindita dijemput oleh Mrs. Minnie yang sudah menunggu sejak beberapa menit yang lalu. 

Ketika saya dan anindita pulang juga terdapat momen menarik dimana mobil yang kami tumpangi mampir di pusat penangkaran koala yang berada di Daisy Hill, dekat sih dengan rumah hanya selisih beberapa km saja. Namun sayangnya, ketika lagi gemes menyaksikan koala yang masih tertidur pulas karena habis hujan waktu itu, tempat tersebut lantas ditutup. Jadi kami tak sempat berfoto disana dan kami harus menjadwal ulang untuk kesana lagi. Tapi kami janji bakal kesana untuk mengabadikan momen heheheh... 

HARI 3

Hai... Kembali lagi di petualangan saya! Pada hari ini kami dijadwalkan untuk jalan-jalan di pusat kota Brisbane sekaligus unjung-unjung ke QUT, sebuah universitas terbesar se provinsi Queensland yang gedenya segede gaban, hahahaha.... Petualangan kami pun dimulai pukul 6.00 waktu Australia dimana kita semua mendapat cobaan yaitu bangun terlambat. Kalian tahu sendiri khan kalau orang Australia itu paling benci sama yang namanya kesiangan. Nah tadi pagi, biasanya setelah sholat subuh, kami berdua langsung tidur. Entah kenapa tadi itu terbangun jam 8 PAGI! Dimana host fam kami yaitu Mrs. Minnie meneriaki kita untuk sarapan sejak pagi hari hingga 6 kali lebih. Apalagi aku juga harus menunggu anindita yang mandinya lama banget. Jadi kita dobel ditegur deh... Tapi tenang, beliau tipe orang yang penyabar kok, jadi pasti tahu keadaan kita hehehe... 


Kami saat berfoto dengan Director of QUT dan Jason Legatt, Kepala Humas QUT Bagian Asia Afrika

Petualangan kita dimulai pukul 8.00. Disaat sampai di John Paul College, kami sudah ditunggu oleh nabila dan hansel untuk berangkat bersama ke kota. Tak lama kemudian taksi pun datang dan mengangkut kami. Perjalanan yang memakan waktu sekitar 1 jam tersebut tak membuat kami bosan karena disepanjang jalan pun banyak sekali rumah rumah hingga gedung gedung pencakar langit yang menghiasi brisbane. Hingga 1 jam kemudian kami pun sampai di QUT, kami bertemu dengan Mrs. Paolina dan diajak berkeliling di taman QUT yang notabene luasnya tak karuan, kampus yang bersebelahan dengan sungai itu pun juga dipenuhi kapal layar yang cukup banyak dan full colour, its so excited. 

Tak lama kemudian kami diajak ke office dan bertemu dengan director of QUT dan Jason Leggatt. Disana kami dibriefing apa saja yang bakal kami lakukan seharian penuh ini. Setelah briefing kami langsung diajak berkeliling seluruh isi QUT. Oh iya, yang perlu diingat! QUT memiliki 3 kampus yang berbeda dan luas. Satu di pusat kota Brisbane, dua nya lagi di Kelvin Grove tapi beda tempat. Kami sangat takjub saat dipersilahkan untuk melihat seluruh isi QUT di pusat kota. 

Kalian tahu? Laboratorium mesin dan sains nya saja sangat mewah seperti apartmen. Bagian dalamnya pun tampak minimalis pula. Apalagi kita senang saat memegang ikan ikan digital yang berada di papan touch screen super besar disana. Setelah berkeliling kesana kemari dengan berbagai tempat yang menakjubkan. Kami pun bertemu pula dengan Kak Enes, Kak? Dan Kak? (Sorry lupa) Yang berasal dari QUT Indonesia Club. Jadi, mereka adalah perantauan berasal dari Indonesia yang kuliah disini. Mereka pun mengantarkan kami keliling pusat kota brisbane, seperti pasar pagi, Gedung-gedung, dan lain sebagainya. Its so excited! 

Dan kami berkeliling disana tentunya gratis dong karena disana memang terdapat sebuah bus massal yang mengangkut penumpang secara gratis. Bus yang menghubungkan dengan Sydney tersebut berwarna merah dan hanya melewati trayek-trayek tertentu. Setelah puas berkeliling di pusat kota. Kami bersama Mrs. Paolina pun tak berhenti sampai disitu. Perjalanan pun dilanjut lagi ke QUT di Kelvin Grove yang letaknya berkisar sekitar 4 km dari QUT pusat kota. Dengan menaiki bus gratis tersebut. Kami dipertemukan oleh Mr? (Lupa lagi!?) Dan langsung mengajak kami berkeliling seluruh isinya. 

Oh iya perlu diingat, di Kelvin Grove, hanya terdapat jurusan yang mengacu pada otak kanan seperti Pertelevisian, Seni Budaya, Fashion, Music, dll. Sedangkan yang mengacu pada otak kiri seperti Matematika, Sains, Mesin, Psikologi berada di pusat kota Brisbane. Setelah safari keliling Disana hingga mencoba di studio televisi, dll. Kami pun diberi kesempatan untuk belajar langsung jurnalistik kepada ahlinya yaitu administrator QUT Official Website and Facebook. Jadi mereka adalah pembuat berita untuk ditampilkan di dunia maya tersebut. 

Yang mengajari saya dan nabila selaku Best Writer adalah Mrs. Rose dan Amanda, sedangkan yang mengajari Hansel dan Anindita selaku best photographer adalah Mrs. Erika. Setelah satu jam kami saling bertukar wawasan dan informasi. Waktu telah menunjukkan jam 4. Kami pun harus kembali ke rumah. Dan yang perlu kalian ketahui. Disaat perjalanan pulang, saya, anindita dan Mrs. Minie mendapat suatu cobaan dimana bagian depan sebelah kanan bannya bocor. Otomatis kami harus mengganti bannya. 

Dan kebetulan juga sebelumnya terdapat sebuah kecelakaan mobil yang berada tepat didepan sebelum kami datang. Akhirnya jalanan menjadi macet. Polisi dan pemadam kebakaran langsung datang untuk mengevakuasi mobil yang telah ringsek tersebut serta membantu kami untuk mendongkrak dan mengganti ban. 

HARI 4

Hello! Jumpa lagi dengan saya di hari keempat liburan ke negeri kanguru yang cetar membahana badai ulala hahaha.... Pada hari ini, kami masih melaksanakan kelas bahasa inggris di John Paul College. Seperti biasa, banyak sekali yang diajarkan. Mereka para siswa dadakan yang sudah saya ceritakan kemarin telah mendapat banyak wawasan dan ilmu tentang bahasa Inggris dimana hal ini adalah wajib hukumnya dan rutin bagi siswa baru yang masuk ke John Paul College. Calon siswa yang tak mampu berbahasa inggris atau ingin memantapkan bahasa tersebut dikarantina selama mulai dari setengah tahun hingga 3 tahun lamanya dalam kelas khusus. 

Baru setelah fasih berbahasa inggris secara aktif maupun pasif. Mereka bakal dimasukkan ke kelas normal dimana pelajaran umum dan essac dapat diserapnya. Jam sekolah yang dimulai sekitar pukul 8.00 - 3.00 sore pukul Australia itu mendatangkan tentor atau guru dari berbagai negara pula, seperti England yang menjadi guru tetap saya, dari Malaysia yang menjadi pengajar di kelas Anindita. Dan warga Australia asli seperti Mr. Finley yang mengajar di kelas Nabilah dan Hansel. Setelah pulang dari sekolah, seperti biasa. Kami dijemput oleh Mrs. Minie, disaat perjalanan tiba tiba saja beliau membelokkan setirnya ke Pusat Penangkaran Koala di Daisy Hill. 


Saya saat di Pusat Penangkaran Koala Daisy Hill, Brisbane, Australia

Beliau pernah berjanji sebelumnya bahwa kami bakal dibawa ke tempat ini lagi setelah kemarin gagal masuk akibat tutup. Disana kami melihat koala sungguhan yang cukup menggemaskan dan its excited, melihat film dokumenternya, bahkan kumpulan patung patung koala yang terbuat dari boneka dan hampir mirip seperti aslinya. Cukup senang! Oh iya, tempat yang menyerupai rumah dan berdiri di tengah hutan itu menyediakan beragam fasilitas seperti tempat untuk piknik, barbeque bareng, bahkan hiking atau jelajah hutan juga bisa hehehe... Setelah kami puas kesana. Kita pun kembali ke rumah dengan cukup senang. Pokoknya hari ini tak kan kulupa deh! :D

HARI 5

Hai! Jumpa lagi dengan saya masih di negeri kanguru hehehe... Hari ini, seperti biasanya. Kami tetap masih menjadi siswa 'dadakan' di John Paul College. Dimana sebenarnya hari ini kami dipersilahkan kelas sebenarnya di sekolah super luas itu! Ya kan sehari harinya kita hanya ikut kelas Bahasa Inggris. Eh, tetapi malah ditunda jadi hari senin. Kalau aku sih tak pengaruh dengan berita mendadak itu. Tapi kalau anindita? Dia tadi dimarahi habis habisan sama gurunya yang berasal dai Malaysia yaitu Mrs. Sundaram karena tidak mengerjakan PR. Ya mungkin dia mengira kalau hari ini pindah di kelas baru dan tidak akan bertemu di pelajaran guru tersebut. Tapi tuhan berkehendak lain, hehehe... 


Salah satu tulisan saya yang saya setor setiap harinya ke Jawa Pos dan dimuat pula hingga 2 kolom. Satu kolom untuk saya isi, dan satunya lagi buat Nabilah, sang Penulis SMP

Sedangkan di kelasku diajar oleh 2 guru tetap yaitu Mrs. Robin dan Mrs. Whitham. Mereka berdua berasal dari Inggris. Di kelas tersebut didominasi oleh siswa Asia, bukan dominasi lagi tapi semuanya adalah penduduk Asia termasuk saya. Hehehe... Oh iya, disaat pulang sekolah kita mendapat kabar gembira karena Hansel Ardison, yang baru saja naik ke level 4, mengunjungi rumah home stay kami. Otomatis kita pun pulang bareng bersama Mrs. Minie ke rumahnya dan langsung berenang di kolam renang dengan gembira. Namun Anindita tak bisa ikut bersama kami berendam karena lagi sakit demam. Jadi, hanya saya dan Hansel yang berenang, bermain perahu karet, main evakuasi evakuasian bersama hohoho... 

HARI 6

Holaaaa.... Kembali lagi dengan saya! Yuhuuuu.... Hari ini kita senang banget karena selain Hansel Ardison hadir di rumah home stay kami. Di pagi hari, Mrs. Minnie mengajak kita jogging di sekitar rumahnya! Wooowww.... Tentu saja kita senang karena baru kali ini kita bisa melihat langsung keadaan rumah di sekitar. Khan kalian tahu sendiri kalau kita sehari-hari disini hanya diisi di sekolah, lalu pulang ke rumah sekitar jam 3 dan dihabiskan dengan istirahat dan bikin berita ini di kamar hingga larut malam, hehehe... 

Pagi itu, saya, Mrs. Minnie, dan Hansel bersiap untuk pergi jogging keliling seisi Edens Landing. Namun kali ini terasa tak lengkap karena Anindita tak dapat ikut bersama kami. Dia masih bergelut dengan sakit demamnya di kamar hehehe... Kami berjalan kaki alias jogging mengelilingi Edens Parkland. Sebuah taman yang diresmikan di tahun 1993 dengan ukurannya yang cukup luas dan menyatu dengan hutan dan rumah penduduk sekitar. Saking luasnya menaiki dataran rendah dan tinggi yang diperkirakan sepanjang 3 kilometer. Atau dari Graha Pena hingga Joyoboyo hahaha... 


Salah satu yang membedakan antara Taman di Australia dengan di Indonesia yaitu satu, ada tempat fitness nya! Hahahahaha :D

Namun, banyak sekali yang saya dapat selain rasa capek, yaitu udara yang sejuk, bahkan dapat merasakan fitness di taman Edens Landing! Wow! Jarang banget ada tempat fitness yang berada di tengah tengah taman segede itu hehehe... Setelah berolahraga cukup, dan cukup capek secapek capeknya walaupun tak berkeringat (karena memang suasana cukup sejuk). Kami pun kembali ke rumah untuk sarapan. Nah! Di tengah makan pagi kami. Mrs. Minie kedatangan seorang tamu lagi yaitu Nabilah! Yeeeyyy... Lengkap deh akhirnya kita! Hahaha... Sepanjang sarapan kami diisi gelak tawa diantara kita hahaha.. Setelah makan pagi usai, kami pun langsung pergi ke Garden City di dekat pusat kota Brisbane, ya sebuah Mall yang cukup megah dan mewah hahaha... 

Disana kami pun membeli banyak sekali oleh oleh khas Australia hingga memakan banyak sekali kantong kami huhuhu... Bahkan! Sepulang dari shopping, karena saya kebanyakan oleh-oleh, sementara Hansel kekurangan oleh-oleh. Jadi endingnya pun saya buka garage sale deh dirumah. Bagi teman saya di Indonesia, maaf ya oleh oleh untuk kalian telah kugadaikan hehehe... Selain itu, Mrs. Minie juga mengajak kami ke pusat penangkaran koala untuk diperkenalkan ke Hansel dan Nabilah, dan yang terakhir, taraaaaa.... Kami pun diajak hiking di sebuah pegunungan yaitu Tamborine Mountain yang jaraknya sekitar 10 kilometer dari rumah. 

Disana pun kami naik turun gunung dan menyaksikan sebuah air terjun yang megah yaitu air terjun Curtis. Setelah itu, disaat sunset. Host fam tahu apa yang kami tahu. Kita diajak ke Gold Coast! Yeeeyyy... Disana kita merasakan pasir putih dan ombaknya yang cetar membahana! Dan pastinya sunset nya itu looohhh... Hahahaha... Its Excited! Meskipun ke pantai indah tersebut masih beberapa hari lagi. Tapi ya bolehlah kita intip sedikit sedikit, kalau banyak nanti bisa bintitan. Hahaha... :D

HARI 7

Gimana kabarnya hari ini teman teman. Bagi yang lagi UN semangat eaaa... Hahaha... Masih bersama saya di Australia. Kali ini saya mengunjungi suatu tempat yang agak unik di daratan Brisbane yaitu mengunjungi kelompok Muslim Indonesia di Australia. Yeeeyyyy... Pagi pagi, disaat anindita, hansel, dan nabilah mengunjungi Hyperdom dan objek seru lainnya. Aku malah tak ikut dengan mereka. Karena pada minggu pagi kawanku dari Indonesia yang bernama Mas Keken menjemputku ke rumah untuk diajak ke markasnya yang terletak di Runcorn, sekitar 15 menit dari letak home stayku. 

Mas keken adalah seorang dari Indonesia yang bekerja di Brisbane selama 10 tahun lebih! Wow! Setelah sampai di tempat, ya seperti rumah gitu karena memang umurnya masih muda alias baru ditempati. Saya bertemu dengan banyak sekali orang orang Indonesia disana. Ya mereka menjalankan aktivitas ibadah seperti pengajian, sholat 5 waktu, sholat jumat, bahkan sholat ied secara bersama sama disana. Memang, sebenarnya pagi itu tak ada jadwal pengajian atau apa, melainkan perbaikan lahan parkir disana yang rusak karena terkena hujan lebat sehingga jalanan becek. Saking beceknya, mobil pun yang parkir sampai terhisap hahaha... 


Saya bersama Kelompok Islam di Brisbane, Australia. Adalah sebuah kebahagiaan saya dapat berkumpul dengan mereka :)

Aku pun membantu mereka dalam hal menguruk, memberi batu kerikil supaya dapat diserap air ketika hujan. Jadi jalanan yang awalnya rerumputan berubah deh menjadi jalanan koral. Pekerjaan dari pukul 9.00 waktu Australia yang dilakukan secara tanpa pamrih alias amal sholih pun berhasil sukses menjelang pukul 1 siang. Jumlah muslim di Australia memang tak sedikit. Namun mereka banyak terbagi di beberapa kota maupun suburb seperti di Sydney yang jumlahnya hampir ratusan, lalu di Canberra, dll. Kalau di Brisbane masih puluhan muslim disini. Oh iya, tak hanya aku saja lho yang menjadi tamu. Salah satu Bule muslim yang berasal dari Sydney yaitu Mas Sulaiman juga hadir pagi itu ke tempat ini. 

Putra dari Belanda yang menikah dengan wanita Indonesia tersebut mempunyai jadwal liburan di Bribane sekalian sillaturahim bersama beberapa muslim disini. Nah, jadi para muslim yang ingin terbang ke Brisbane jangan khawatir deh! Oh iya, namun juga harus hati hati juga saat mencari masjid atau gereja disini. Karena rata rata bentuk interior gereja cenderung seperti masjid karena banyak kubahnya. Dan sebaliknya, masjid masjid yang berdiri kokoh disini bantuknya malah seperti gereja pada umumnya. :)

HARI 8

Kembali lagi bersama saya lagi! hehehe...  Hari ini saya masih terngiang ngiang dengan keseruan kemarin setelah mengunjungi pusat komunitas Muslim Indonesia di Australia, ke South Bank dan Museum Science Brisbane. Meskipun tanpa teman teman saya, melainkan hanya mas keken (warga Indonesia yang bekerja di Australia) yang menemani saya berkeliling seisi kota Brisbane. Hehehe... 

Namun, pada kali ini. Bukan wisata yang bakal saya bahas disini, namun kemarin saya sempat banyak sekali bertanya kepada Mas Keken tentang hal hal unik yang dimiliki masyarakat Australia. Mulai dari segi pemerintahan, kebijakan, hingga perilaku warganya tersebut. Hal pertama yang saya tanyakan kepada beliau pastinya adalah kerasan atau tidak tinggal di Negeri Kanguru ini? Masalahnya disini harga harga kebutuhan untuk hidup juga tinggi sekali. Lalu saya pun bingung mengapa dia dapat nyaman tinggal disini. Ternyata harga disini juga didukung dari gaji para warganya. Kalian tahu tidak kalau gaji pekerja di Australia itu mingguan dan yang paling murah gajinya adalah senilai 1000 Dollar Australia! Buju buseetttt... Makanya kenapa harga disini juga mahal pula. 


Suasana Brisbane menjelang Sunset! Subhanallah!!! Indahnyaaaa... :)

Tak hanya disitu pula, rasa keingintahuan alias kekepoan saya pun masih tinggi. Dia juga bilang ketika di South Bank bahwa jika seekor anjing menggigit orang lain yang sedang didekatnya. Pemilik hewan tersebut dapat didenda hingga 5000 Dollar atau 50 Juta Rupiah! Wow! Lalu jika kalian disaat menaiki mobil tanpa mengenakan sabuk pengaman, walaupun duduk dibelakang dapat terkena denda hingga 1000 Dollar! 

Pokoknya semua aturan disini ketat banget dah dan sangat tegas sekali. Sekali kalian melanggar ringan seperti tidak membayar bensin karena disini SPBU tak ada yang menjaga alias menggunakan mesin. Teknologi disini canggih banget loh! Plat nomor kamu bakal terlacak lalu dikirim ke kepolisian setempat dan langsung digrebek deh! Hehehe.... Makanya kenapa orang disini jujur, baik, sopan, ramah. Karena ya itu! Pemerintah mengatur kehidupan rakyat dengan sangat baik dan disiplin. Jadi kalau mau datang kesini, jaga sikap ya! Okey! Hahaha... :D

HARI 9

Yuhuuuu!!! Apa kabar Indonesia! Saya kangen nih! Tapi belum homesick lho ya hehehehe... Pada hari ini, saya, anindita, nabilah, dan hansel punya hajatan besar lho! Tapi bukan kondangan lho ya mentang mentang kami pakai dress code batik semua hehehe... Acara akbar yang kami tunggu tunggu sejak seminggu yang lalu adalah kunjungan ke QUT dalam rangka interview para pejabat pejabat di kampus terbesar se Queensland tersebut. 

Pagi pagi sekali. Saya, anindita, dan hansel bersiap untuk menuju John Paul College dan transit menaiki taxi dari sana. Sepanjang perjalanan kami terasa datar sekali, entah kenapa. Padahal kalau kami berempat selalu ramai hahaha... Ketika sampai kita pun diterima oleh Mrs. Paolina selaku pejabat tinggi QUT. Kami pun diajak ke kantor untuk mengadakan briefing. Sesaat di kantor, Mr. Jason Legatt dan Director? (Lupa saya namanya) menyambut saya dan kawan kawan untuk persiapan interview. 

BUKAN FOTO KELUARGA: Kami saat numpang mejeng ala Foto Keluarga di QUT. Lho! Tapi kami memang sudah menjadi keluarga yang sangat erat walaupun cuma 10 hari saja. Huhu ;(

Tugas saya dan nabilah menginterview narasumber. Dan hansel serta anindita merekam dengan handycam milik QUT. Para narasumber kita pun cukup banyak. Dimulai dari Mrs. Ayomi (Ketua Asosiasi Mahasiswa Australia - Indonesia cabang QUT), Annete (Mahasiswi QUT), Jaya (Mahasiswa S3 QUT), Reza (Mahasiswa S3 QUT), Dr. Connie Susilawati (Dosen QUT dari Indonesia), Prof. Dian Tjondronegoro (Dosen QUT dari Indonesia), Legy (Mahasiswa QUT dari Zambia), dan yang terakhir adalah Ray Kelly (Executive Director QUT). Huh! Memang capek kawan, tapi kami merasa senang kok bisa bertatapan langsung bahkan berwawancara dengan para pejabat tinggi di bidang pendidikan bersama mereka semua. 

Awalnya kami juga nervous karena di shooting dan menjadi arsip di universitas  yang memiliki tiga bagian itu. Tapi syukurlah karena semuanya berlalu sangat baik meskipun kami sempat miss komunikasi karena bingung akan pertanyaan yang kami lontarkan. Hehehe... Di sesi terakhir kita pun dipertemukan dengan para pejabat QUT dan para mahasiswa QUT dari Indonesia. Itu membuat kami senang! Dan sebelum beranjak pulang, QUT pun memberi kita oleh oleh berupa topi, flash disk, dan kaos. Oh iya, dresscode khas QUT yang diberikan bakal kita pakai lho pas pulang ke tanah air hehehe... :)

HARI 10

Hahaha... Eh ngapain gua ketawa sendiri hehehe... Hoamm... Hari ini meruapakan hari yang cukup menyenangkan sekaligus melelahkan bagi kami semua. Karena pada kali ini kami dijadwalkan untuk rekreasi ke wahana air terbesar se Brisbane yaitu Sea World dan Gold Coast! Yuhhhuuu.... Pagi ini, seperti biasa. Kita memulai petualangan dari John Paul College. Ya, mereka selaku penyelenggara dalam rekreasi pada hari ini. Kami pun berangkat bersama Mr. Finley, salah satu guru disana. Dan pada kali ini. Tak hanya kami loh yang merasakannya, melainkan juga beberapa rombongan siswa dari Thailand tetapi beda kendaraan bersama kami. 

Kalau mereka mah naiknya Mini Van. Tetapi kami naik Mercy weeessssss... (Bukan Mercykil loh ya!) wkwkwkw... Disaat kita telah sampai di Sea World. Kita puas puasin tuh disana. Selain merasakan wahana yang super banyak tentang bahari mulai dari wahana permainan, aquarium yang dipenuhi ratusan spesien makhluk laut, bahkan atraksi lumba lumba kita rasakan. Tetapi yang paling mengesankan itu Roller Coaster. Kita semua menaiki wahana itu loh kecuali Hansel karena takut. Hihihi... 

Setelah beberapa jam kita berpuas puasan disana. Saatnya yang kami tunggu tunggu yaitu Pantai Gold Coast! Cihuuuuiii.... Siapa sih yang nggak tahu pantai terbesar dan terindah di Australia tersebut. Dari pasir putihnya yang elok, ombaknya yang menggulung bak lemah gemulai, dan suasana nya yang bagus, pokoknya nggak jauh beda lah sama namanya hehehe... Ketika kita sampai dan menginjakkan tanah disana. Ya Ampunn... Betapa elok dan indahnya pantai itu. Tak lama kemudian saya dan Hansel pun memulai aksi yang terpendam selama bertahun tahun yaitu main rumah rumahan hahaha... 

Disana pun kita bikin rumah yang lumayan gede, bahkan hingga promosi 'Semen Hansel' hahaha... Ya namanya juga lagi berkhayal hohoho... Sedangkan Anindita dan Nabilah malah sibuk berfoto bersama. Hehehe... Tak lama kemudian kita pun akhirnya balik ke rumah dan tak bakal melupakan momen yang sangat menyenangkan itu. Kapan lagi coba bisa ke pantai yang sejernih, seluas, sebersih, semegah itu. Hohoho...

HARI 11

Hello everybody! Hahaha... Masih berjumpa lagi dengan saya yang tak pernah bosan disini meskipun sudah di penghujung waktu kami disini huhuhu... Tapi kali ini kita memiliki kegiatan yang seru banget yaitu jalan jalan ke pantai lagi! Yuhuuu.... Kalau kemarin kita sudah puas cuci mata di pantai Gold Coast! Kali ini kita mainnya di Pantai Currumbin! Sebuah pantai yang terletak di dekat kota Gold Coast namun tak kalah ciamik pula lho dengan pantai yang kemarin kita kunjungi. Kami berempat pun memulai petualangan dengan Keluarga Neighbour dan membawa seperangkat alat barbeque yang lengkap untuk digelar disana. 




Setelah melakukan perjalanan sekitar 1 jam lebih karena letaknya lumayan jauh! Kami pun akhirnya sampai disana dengan senang dan sekaligus takjub karena pemandangannya itu lho! Sangat membuat mata terpana dan ingin langsung mengarungi lautnya saja hehehe... Ketika telah sampai, Mr. Kerry dan Mrs. Minie pun langsung mendirikan tenda dan alat barbequenya, dan kami langsung berlari menuju pantainya yang indah tersebut! Ternyata tak sia sia juga! Kami pun dimanja dengan ombaknya yang berseri seri dan menggulung dengan indahnya. Serta terik panas yang cukup menyengat siang itu. Namun kita sudah siap dong dengan sun block masing masing hehehe... 

Dan siang itu banyak sekali pengunjung pantai yang memiliki tujuan yang sama seperti kami, seperti berjemur, pesta barbeque, dan berenang. Hehehe... Seperti biasanya juga, saya dan Hansel selalu memulai khayalan tingkat tinggi seperti bikin rumah dengan 'Semen Hansel' dan bermain 'Fear Factor' yaitu berdiri di pinggir laut, barang siapa yang dapat bertahan berdiri di tengah derasnya ombak yang menghantam maka dia yang menang. Dan kami pun selalu bersaing untuk jadi yang terhebat, bahkan hingga jatuh bersama sama hehehe... Setelah berpuas puasan serta pesta barbeque dengan keluarga Neighbour. Akhirnya kita pulang deh ke rumah saat sore hari dan hal itu merupakan momen terseru yang pernah ku rasakan selama di Aussie, apalagi berada di pantai! Hehehe :D

HARI 12

Teteret terettttttt!!! Kurang beberapa hari lagi kita akan pulang kampung ke tanah air lagi. Huhuhu... Sedih? Pasti! Karena kita sudah terlanjur kerasan dan cinta dengan rumah home stay kami disini. Tapi untungnya, Mrs. Minie tahu bagaimana cara untuk melengkapi kebersamaan kami di penghujung hari yang semakin mudah dihitung dengan jari. Huhuhu... Malam ini kita mengadakan pesta perapian. Dimana di rumah Mrs. Minie terdapat sebuah perapian yang ukurannya lumayan gede dan digunakan rutin disaat winter datang, dimana suhu pada musim itu mencapai 2 derajat loh kawan! Hehehe... 




Nah, untuk lebih berkesan. Kita juga pesta marsh mallow disini. Jadi memanggangnya ditengah api yang sedang berkobar itu merupakan suatu kesenangan tersendiri bagi kami. Apalagi tadi pagi hingga sore kita sekolah di John Paul College dan merupakan sekolah terakhir. Hehehe... Satu persatu diantara kami, mulai dari Anindita, hansel hingga saya pun mencoba untuk memanggang salah satu marsh mallow dengan sebilah tongkat besi tipis. Rasanya pun jangan ditanya, nikmat sekali... Tapi jangan sekali kali makan disaat masih belum dipanggang lho ya! Gigiku saja sampai ngilu karena saking manisnya kembang gula tersebut (tapi saya juga manis lho! Hahahahah). 

Dan acara yang berlangsung dari maghrib hingga isya itu membuat kami merasa senang dan keseruan terakhir bersama host parents kami! Hhaha... Oh iya, kami besok bakal mengunjungi toko pusat barang bekas di Brisbane, mulai barang yang paling kecil hingga furniture sekalipun. Jangan kemana mana! Tetap ikuti kami ya :D

HARI 13

Howaaaaa.... Kurang sehari lagi kita bakal balik ke tanah air tercinta setelah bersenang senang ria di Australia selama 2 minggu lamanya. Nggak kerasa ya? Memang! Banyak kegiatan di sepanjang hari yang kami lalui dengan sangat menyenangkan. Salah satunya adalah kegiatan yang kita lakukan siang tadi. Dimana Mrs. Minie mengajak kami untuk berjalan jalan yang keterakhir kalinya sebelum besok meninggalkan rumahnya, dan negeri kanguru nya yang indah! Howaaaaa.... 

Kami berempat yaitu saya, anindita, hansel, dan nabilah berkumpul jadi satu di rumah Minie untuk bersiap pergi ke Hyperdom dan salah satu tempat yang bikin saya terkesan yaitu Supa Shop! Mengapa bisa bikin terkesan! Toko besar yang berdiri di tengah tengah kebesaran kota Brisbane tersebut tak hanya sekedar toko biasa, melainkan sebuah toko penjual barang bekas terbesar se Kota Brisbane raya! Wooowwww.... Disaat kita mengunjungi tempat itu untuk membeli sebuah tas dikarenakan barang bawaan yang dimiliki Hansel telah melebihi batas kopernya. 


Penampakan Supa Shop (Pusat Barang Bekas terbesar se Brisbane)

Kita pun dibuat takjub karena memang jarang sekali sentra barang bekas yang megah dan lengkap seperti ini, apalagi mereka menyediakan perlengkapan rumah tangga, mainan, lukisan, furniture, tas, pakaian, buku, kaset, hingga piringan hitam dan perlengkapan golf, dan lainnya pun tertata rapi di rak hingga menyerupai pasar swalayan yang sesungguhnya. Wooowwww... Jangan ditanya harganya murah atau tidak? Ciammmiiikkkk pooollll.... Bahkan yang paling mencengangkan disana terdapat bookstore dimana harganya cuma 2 Dollar saja lho! Dari novel, fiksi, hingga buku literatur pun banyak tersedia disana. Piringan hitam pun cuma 1/5 Dollar saja, padahal kalau di Indonesia itu harganya tinggi banget lho kawan. Hahaha... Setelah berkunjung dari sana. Kita lanjut deh ke Hyperdom, habis itu pesta sosis di rumah Minie hehehe...


Kita pesta sosiiissss!!! Yuhuuuuu!!! :D

HARI 14 (TERAKHIR HUHU...) ;(

Treeeeeettttttt!!! 2 minggu telah kita lewati di Negeri Kanguru yang ciamik dan bakal tak kulupakan seumur hidup. Huhuhu... Dan hari ini waktunya kami balik deh ke Tanah Air karena kawan serta keluargaku telah menungguku dan oleh oleh dariku hahaha... Pagi ini saya, Anindita, dan Hansel bersiap untuk menuju John Paul College dan koper telah siap dibawa setelah semalaman kami menata dengan susah payah karena tak muat hahaha... Setelah berkumpul di John Paul College, kami pun berkumpul bersama para host parent untuk bersiap melepas kita ke kampung halaman... Huhuhu... 


Atas: saya memberikan kenang-kenangan terakhir kepada Host Parent berupa karikatur
Bawah: Kita saat duduk menunggu pesawat di Bandara Sydney

Setelah beberapa kemudian, didampingi dengan sopir. Kita telah resmi meninggalkan rumah home stay, John Paul, QUT, dan satu yang bikin sedikit sedih yaitu resmi tak dapat menyaksikan kanguru secara langsung! Howaaaaa.... Memang, di Brisbane agak susah untuk dapat melihat langsung hewan yang hobi melompat itu. Keberadaannya pun hanya ada di hutan lepas, kebun binatang, dan sebagainya. Sepanjang petualangan kami disini. Kita hanya disuguhi oleh koala yang imut di penangkaran, lumba lumba dan makhluk bahari yang lucu di Sea World, hingga hewan yang hanya bisa ditemukan disini saja hehehe... Namun, meskipun tak dapat melihat secara langsung tapi oleh oleh kami tentang kanguru semua lho... Mulai dari boneka, lukisan, hingga tatakan gelas dan celemek bergambar hewan khas Australia tersebut. 

Hoooaaammmm... Setelah melalui bandara Brisbane pukul 09.00. Kita pun akhirnya bisa berangkat menuju Sydney, lalu terbang ke Jakarta, dan destinasi terakhir yaitu Surabaya! Hahaha... Sebelum kita pamit, ada satu pengumuman lagi dari kami, yaitu resmi untuk berhenti bergelut di Blog Aussie. Semoga pemenang tahun depan dapat merasakan Australia lebih dekat dan lebih indah daripada Kami! Semangat! :D


Ya begitulah kisah saya dan kawan-kawan saat berangkat ke Australia. Banyak sekali kenangan tak terlupakan kami disana bersama semuanya. Huhu... Sedih deh jadinya. Tapi nggak papa deh! Setelah saya berangkat kesana baru baru ini kok saya jadi menyukai Backpacker yaa??? Hohoho... Ya sudah, nanti kalau sudah besar saja saat kuliah atau kerja mending ke Luar Negeri. Tapi nggak ke Aussie lagi melainkan ke London dan bisa ambil beasiswa juga di Oxford *Aminnnnn... :D

Oke, terus ikuti saya di blog pribadi ini. Keep spirit dan selalu komen berkualitas. Cmiiiwww...
SALAM KUCING!!! *miaaawww... :D
< >

8 komentar:

  1. waw perjalanan yang sangat menyenangkan, dan pasti akan menjadi kenangan indah di masa depan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima Kasih banyak pak atas komentarnya hihihi :)

      Hapus
  2. Seru banget kakak ceritanya, jadi serasa berada di Brisbane deh :") jadi makin termotivasi hehe :D

    BalasHapus
  3. waduh, seru banget jadi bener bener penngen ke Australia :)

    BalasHapus
  4. Serius, aku jadi ikutan kangen plus sedih2 terharu cuma karena baca ini -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedih kenapa bro? Hahaha... Semangat JBC 2014 ikut lagi! :D

      Hapus