Popular Posts

-

Labels

Translate ke Bahasa yang Lainnya

Komentar Lewat Facebook

Buku Tamu

Eka Arief Setyawan. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Pengalamanku Saat Mendapat Surat dari Ajudan Ratu Elizabeth II

 Sekitar bulan Oktober
     Dapat surat dari luar negeri. Siapa sih yang nggak kaget coba. Tentu, bila anda filatelis seperti Saya atau yang sering pegang surat menyurat paling ya biasa saja. Tetapi jika anda bukan bagian dari filatelis / surat menyurat, pasti kaget. Ini dia cerita tentang Saya yang kedatangan sepucuk surat dari negara julukan "Black Country" tersebut. Baca ya!
     Pada saat sore hari sekitar jam 4 sore, pada hari.... hari apa ya, lupa... Pokoknya di bulan oktober. Disaat Aku sedang puyeng karena Kutu yang masih menjajah rambutku. Diriku dikejutkan dengan kedatangan Ayahku yang jarang sekali ke Surabaya, bawa surat... lagi... deg..deg... Aku kira ada duit segebog di dalam surat tersebut, eh ternyata surat dari Ratu elizabeth II, eh, Ajudannya sih....
     Aku senang sekali+kaget. Memang, tiga bulan yang lalu, tepat di bulan juni. Aku mengirimkan surat ke Ratu Elizabeth II. Ya awalnya sih iseng-iseng hanya ingin tanya tentang prangko ke beliau yang juga seorang filatelis dan ingin mengoleksi balasan surat dari beliau (dan akhirnya kesampaian).
     Isinya kalau nggak salah tentang rasa terima kasih kepada yang telah mengirim sepucuk surat kepada kerajaan. Dan pendapat tentang Pameran filateli nasional di Bali bulan oktober silam. 
     Ngomong-ngomong kalau tanya kok bisa kepikiran ngirim surat ke ratu Inggris. Ya bisa saja, Aku dapat inspirasi dari Pak Wing Wahyu Winarno yang ada di dalam buku untuk filatelis yang diterbitkan di Solo. Kebetulan buku itu berjudul "Filateli. Hobi mengoleksi perangko dan benda pos lainnya" (promosi 5 detik).
     Setelah itu Aku konsultasi ke beliau, siapa saja yang bisa dikirimi surat dan dapat membalasnya. Ternyata ada banyak pilihan, ada Presiden Prancis, Presiden Korea dan Ratu Elizabeth II. Karena Aku nggak bisa bahasa Prancis dan Korea ya.... Akhirnya kupilihlah Ratu Elizabeth II.
      Di dalam surat balasan tersebut juga berisi pernyataan bahwa yang membalas suratku bukan Ratu Elizabeth secara pribadi, tetapi kalau nggak salah Ajudannya atau Juru bicaranya (nggak jelas). Meskipun nggak langsung Ratunya tapi Ajudannya, Aku tetap puass...
      Oh iya, maaf ya nggak bisa beritahu surat aslinya disini karena belum punya scanner, nanti kapan-kapan insya Allah akan terlihat disini surat aslinya. 
< >

2 komentar:

  1. sangar arek iki.. awakmu lek dulinan prangko iku sakben dino opo ae? aku pengen melu pisan ;)

    BalasHapus
  2. minggu pertama sama minggu kedua... di kantor pos kebonrojo surabaya... melu ta? hahhaha

    BalasHapus