Popular Posts

-

Labels

Translate ke Bahasa yang Lainnya

Komentar Lewat Facebook

Buku Tamu

Eka Arief Setyawan. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Eka Bicara Politik : 2014 Capresnya Serba Salah!

Calon Presiden (masa depan) hwekekekekeke :D

Pokoknya pemilu tahun ini calonnya pada serba salah semua, nggak tau kenapa? Mungkin karna takdir kali ya? Heheh... Mau tahu apa saja yang saya maksud dari kata 'Capres Serba Salah' mari pentengin tulisan saya ini dan saya jamin ini bukan Black Campaign karena asli tulisan saya berdasarkan beberapa sumber tertentu yang sudah saya baca hehehe...

Pertama! Mulai dari segi kasus nih. Jokowi tersandung masalah kasus transjakarta (meskipun nggak salah sebenarnya itu kan tanggung jawab kadishub DKI nya), dan pak Prabowo kena masalah pelanggaran HAM. 

Ini kedua calon yang sudah FIX. Tinggal anda pilih saja siapa yang pantas menduduki RI 1 hehehe

Kedua! Terus sebenarnya saya suka kedua calon ini. Mulai dari Prabowo, saya malahan lebih condong ke Pak prabowo yang misi nya yaitu tegas, berani melawan antek asing, mencegah impor besar besaran, tetapi justru yang bikin saya kecewa dan berpikir dua kali adalah dibalik sifat Pak Prabowo yang seperti itu, eh ternyata berlawanan sama WAKILNYA! Iya wakilnya. Justru wakilnya ini (baca : Hatta Berjasa) yang merupakan kalau saya menyebut itu 'Ekonom Kapitalis'. Sudah 15 tahun loh beliau menjadi menteri di bidang ekonomi, dan mbak tahu sendiri kalau menteri koordinator ekonomi itu membawahi kementerian perdagangan, de el el yang notabene pasti ikut campur dalam urusan impor ekspor, terus usaha dengan asing hingga carut marut dan diporoti asing terus hingga saat ini yang dimana ini sangat sangat berlawanan 180 derajat dengan pimpinannya, bisa bayangkan sendiri gimana jadinya. 

Belum lagi orang disekitar Prabowo yang pada terjungkal sekian masalah, termasuk SDA, tahu kan kenapa dari awal sebelum pilpres yang dimana PPP belum ngadain rapimnas eh pak SDA malah udah ndukung Prabowo, itu karena beliau ingin melindungi diri dari KPK yang sudah mewanti wanti bakal menarget beliau jadi tersangka sejak januari. Otomatis pasti aman kalau dilindungi oleh Prabowo, dan ironisnya lagi, pak Prabowo pun membela SDA dan mengatakan kalau KPK yang salah! Apa? Lha terus kalau jadi presiden gimana nasib KPK? Bisa bisa digembosi perlahan itu... Makanya pak Abraham Samad menolak untuk jadi wakil Prabowo dan lebih condong ingin jadi wakil Jokowi.

Edisi Majalah TEMPO tanggal 7 April 2014 (sebelum Pileg) yang banyak konspirasi nya hohoho... (Silahkan cek tulisan saya selanjutnya)

Lalu giliran Jokowi. Sebenarnya saya juga suka sama beliau yang sederhana, apa adanya, berpengalaman di bidang sipil selama beberapa tahun, dan profesional, dan saya paling salut dengan pasangan Jokowi dan Ahok apalagi kemudian nyapres dengan pak JK itu benar benar cocok! Namun ada yang saya sayangkan disini.

1. Banyak yang bilang Jokowi boneka dari pimpinannya yaitu Megawati. Saya mengatakan itu benar sekali dan pasti terjadi nanti. Sekarang saya tanya, bu Megawati sudah berapa kali nyalonin jadi presiden? Dan apakah menang? Tidak! Dan pastinya hingga kini nafsu untuk memimpin negara tentu masih ada dalam benak beliau, nah yang ditakutkan beliau akan ikut campur pur dalam urusan negara yang sebenarnya dipegang jokowi. Tahu sendiri kan jokowi itu kayak gimana nurutnya sama simbok hehehe...

2. Jokowi bilang katanya buktinya jadi walikota solo dan gubernur Jakarta nggak bakal diutak atik sama bu Mega. Kata siapa? Sekarang bu Mega itu jabatannya jabatan skala apa? Nasional kan? Jelas lebih tinggi dari sebuah jabatan gubernur dan walikota! 

Ketiga! Dan berikutnya, ternyata memang nafsu pak Prabowo ingin jadi Presiden itu sudah sejak tahun 2004 yakni waktu itu ikut golkar lalu ikut konvensi dan kalah, lalu 2009 mendirikan gerindra dan mungkin karna banyak yang belum kenal akhirnya mau digandeng bu Mega jadi wakil presiden dan kalah lagi, dan baru sekarang nyalonin jadi Presiden. 

Dan ternyata Jokowi jadi gubernur DKI itu sejatinya hasil skenario prabowo dimana supaya nanti tahun 2014 nggak ada yang menyaingi pak prabowo untuk jadi presiden. Jadi ceritanya (berdasarkan buku dan literatur) jadi waktu itu pak Jokowi yang masih walikota solo diperintah Pak Prabowo untuk mencalonkan diri jadi Gubernur Jakarta karena waktu itu akan pilgub DKI. Tapi yang namanya jokowi kalau nggak dapet ijin dari simbok ya nggak bakal nurut. Akhirnya Prabowo pun ijin ke bu Mega, awalnya simbok nggak mau karena Jokowi baru beberapa tahun memimpin solo, tapi setelah dirayu oleh prabowo akhirnya bu mega menyetujui. 



Dan ternyata awalnya jokowi itu menginginkan wakilnya adalah seorang DEDY MIZWAR! Bukan pak Ahok. Waktu itu pak Ahok masih istirahat pasca kalah dalam pemilu Gubernur Bangka Belitung. Nah karena pak Ahok adalah kader gerindra, akhirnya Pak Prabowo pun membawa pak Ahok ke Jakarta untuk digandeng Jokowi nyalonin Gubernur. Awalnya pun pak Joko masih mikir mikir apakah pas kalau wakilnya adalah Pak Ahok, tetapi dengan beberapa pertimbangan akhirnya jokowi pun mau bersama Pak Ahok.

Lalu kemudian mencalonkan, kampanye, dan menang. Prabowo pun sempat senang dengan hal itu. Tetapi karena Bu Mega melihat Pak Prabowo mencalonkan jadi Presiden dan tahun ini oposisi lagi menang menang nya... Bu Mega pun kalut dan sempat mau mencalonkan diri lagi, tapi karena 2 kali kalah dan pasti kalah lagi kalau melawan prabowo, akhirnya diputuskanlah pak Jokowi untuk jadi calon presiden dari PDIP. Makanya kalau bilang Jokowi munafik sih nggak juga, selama nggak pindah negara dan toh masih mengurusi jakarta juga kan? Malah enak lebih leluasa mengurusi Jakarta yang notabene perijinannya rumit sekali. Kalau presiden langsung yang mengijinkan apa apa jadi luwes.



Makanya kenapa di foto foto dunia maya banyak terpampang foto Jokowi nggandeng tangan Prabowo. Ya seperti itu kejadiannya.

Gitu ceritanya bro... Eh kawan mengenai hura hura eh huru hara pemilu 2014 menurut kacamata pandangan saya dari segi politik. Ya meskipun saya belum terlalu berpengalaman untuk mengamati manusia, tapi karna buku dan bacaan lah yang bikin saya tergelitik bikin tulisan ini.

Sebenarnya tulisan ini hasil komentar saya di blog 'Mblakrak' nya mbak Isabella Angelita heheh... Dan ini asli bukan black campaign, saya mempelajari dari berbagai sumber buku, media dan literatur. Saya harap rakyat lebih cerdas lagi dan tak kembali termakan isu. Iya kalau isu nya benar, nah kalau fitnah, yang dosa juga siapa? Hehehee... Oke sekian terima kasih... Jangan lupa mampir terus ke blog saya ya! :D
< >